Pengunjung setial blog Berita Online Indonesia dimanapun anda berada,Sekarang anda sedang membaca artikel Waspadai, Potensi Malnutrisi Akibat Gumoh.Dimana artikel Waspadai, Potensi Malnutrisi Akibat Gumoh merupakan artikel yang dikategorikan kedalam kategori kosmo..Selamat membaca !!!
Bayi yang memperoleh ASI ekslusif lebih rendah mengalami gumoh. (inmagine)
VIVAnews - Di awal-awal kehidupan, gumoh (regurgitasi) pada bayi adalah hal yang biasa. Tapi ternyata gumoh tidak selamanya baik, karena regurgitasi yang terjadi terus menerus pada bayi meningkatkan potensi malnutrisi atau kekurangan asupan gizi.
Di Indonesia, sekitar 75 persen bayi berusia 0-3 bulan mengalami regurgitasi, paling tidak sehari dalam sekali. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pda tahun 2004 di RSCM, bayi yang mengalami regurgitasi lebih dari empat kali sehari, mengalami kenaikan berat badan yang lebih rendah pada empat bulan pertama usia bayi. Hal ini disebabkan karena bayi tidak mendapatkan ASI esklusif.
Jika hal ini tejadi pada anak, sebaiknya waspadai sebab malnutrisi dapat memengaruhi pertumbungan dan perkembangan bayi.
Gejala
Gelaja regurgitasi acap kali dikaitkan dengan reflux (keluarnya cairan dari lambung menuju mulut), dan hal ini menjadi perhatian utama dari para ibu hingga menimbulkan kecemasan. Ada beberapa gelaja yang menyebabkan potensi malnutrisi yaitu :
1. Frekuensi
Pada dasarnya regurgitasi memang tidak dapat dicegah, namun yang dapat dilakukan adalah menurunkan faktor resikonya, salah satu caranya adalah dengan memberikan ASI. Pada bayi usia 0-3 bulan dan menderita regurgitasi empat sampai lima kali dalam sehari dapat memicu terjadinya malnutrisi.
2. Sulit Menelan
Spesialis pencernaan anak Prof Yvan Vandenplas menjelaskan bahwa bayi dengan kondisi regurgitasi berlanjut dapat mengalami kondisi sulit menelan. Kemungkinan hal ini dapat terjadi karna adanya iritasi asam lambung dari perut ke ternggorokan yang menyebabkan rasa sakit pada bayi.
3. Berat Badan Tidak Naik
Berat badan anak akan naik seiring pemberian asupan makanan yang diberikan, Tapi jika asupan makanan yang diberikan ke bayi selalu dikeluarkan dengan frekuensi yang demikian, maka anda harus berhati-hati, kemungkinan anak anda sedang mengalami malnutrisi.
Dengan melihat gejala tersebut terjadi pada buah hati anda, diharapkan anda melakukan diagnosis lebih lanjut untuk benar-benar memastikan apakah anak anda mengalami malnutrisi atau tidak.
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.Anda harus Login untuk mengirimkan komentar
jika artike Waspadai, Potensi Malnutrisi Akibat Gumoh ini menurut sobat bermanfaat,jangan lupa untuk membagikannya ke temen sobat baik itu di twitter maupun facebook...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar